Madrasah ALIF AL ITTIFAQ

Raudhatul Athfal, Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah.

Madrasah ALIF AL ITTIFAQ

Raudhatul Athfal, Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah.

Madrasah ALIF AL ITTIFAQ

Raudhatul Athfal, Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah.

Madrasah ALIF AL ITTIFAQ

Raudhatul Athfal, Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah.

Kamis, 07 September 2017

Madrasah ALIF Al Ittifaq










Rabu, 06 September 2017

OBJEK IPA DAN PENGAMATANNYA

Metode Ilmiah atau Penyelidikan IPA dalam Bahasa inggris dikenal sebagai Scientific Method adalah proses berpikir dan menyelidik untuk memecahkan masalah secara sistematis, empiris, dan terkontrol.
Metode ilmiah berangkat dari suatu permasalahan yang perlu dicari jawaban atau pemecahannya. Untuk memulai suatu metode ilmiah diperlukan beberapa proses, yaitu :
1.      Pengamatan
Pengamatan adalah kegiatan mengamati suatu objek untuk mendapatkan sesuatu / informasi yang diharapkan dan yang dapat di indra. Dalam suatu pengamatan kita harus memiliki bukti – bukti yang mendukung, bukan hanya ansumsi manusia belaka. Bukti – bukti tersebut dikumpulkan untuk dijadikan kesimpulan.
2.      Melihat dan mencari fakta
3.      Membangun pertanyaan
4.      Menetapkan tujuan
5.      Membuat Hypotesis
6.      Menyimpulkan hasil
7.      Mengomunikasikan         
Saat melakukan penyelidikan IPA kita harus memecahkannya secara sistematis (terurut). Penyelidikan IPA juga didasarkan pada dataEmpiris, yaitu data yang dapat dibuktikan. Penyelidikan IPA juga melibatkan proses berpikir yang dilakukan secara terkontrol.

Objek pengamatan IPA meliputi seluruh benda di alam yang dapat di indra dengan segala interaksinya untuk dipelajari pola – pola keteraturannya.

Mengukur merupakan aktivitas membandingkan suatu besaran yang diukur dengan besaran sejenis yang dipakai sebagai satuan.Satuan adalah unit terkecil yang digunakan sebagai pebanding dalam suatu pengukuran.
Satuan dibagi menjadi dua, yaitu Satuan Baku dan Satuan tidak baku. Satuan tidak baku adalah satuan yang tidak tepat dan tidak spesifik saat dilakukan sebuah pengukuran. Satuan Baku adalah satuan yang disepakati oleh semua orang agar dalam pengukuran suatu objek hasil datanya akan tepat dan spesifik. Satuan baku dibagi menjadi dua, yaitu satuan internasional (SI) atau disebut dengan matrix system dan Satuan Immperial atau disebut dengan brittish. SI dikenal juga dengan sebutan sistem metrik yang terbagi menjadi dua, yaitu sistem CGS dan MKS.Contoh satuan Internasional adalah meter, kilogram, dan sekon. Contoh Satuan Immperial adalah lb,inch, dan feet.
Satuan tidak baku adalah satuan yang digunakan untukmelakukan pengukuran dengan hasil yang tidak sama untuk orang yang berlainan.
Dalam SI, untuk mengubah dari satuan CGS ke satuan MKS atau sebaliknya, dapat dilakukan dengan cara konversi yang salah satu caranya adalah menggunakan tangga konversi Jika hanya perpindahan tingkat satuan maka bukan disebut konversi, akan tetapi merupakan satuan lebih besar dan satuan lebih kecil. Contohnya dari dmke dam3.
Sesuatu yang dapat diukur sehingga dapat menghasilkan nilai dan ukuran disebut besaran. Besaran dibagi menjadi dua, yaitu besaran pokok dan besaran turunan.
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya dapat didevinisikan.
1.      Satuan Panjang (meter)
Saat ini 1 meter didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh cahaya pada ruang hampa selama 1/299792458 detik
2.      Satuan Massa (kilogram)
3.      Satuan Waktu
Contoh lainnya adalah kuat arus, suhu, jumlah zat, dan intensitas cahaya.
Gambar tabel besaran – besaran pokok.

       Besaran turunan adalah besaran yang satuannya diturunkan dari besaran pokok atau besaran yang dirumuskan dari besaran – besaran pokok.
Contoh lainnya adalah volume, konsentrasi larutan, dan laju pertumbuhan.

1.      Alat Ukur Besaran Pokok
Alat ukur adalah alat yang digunakan untuk mengukur suatu objek dengan spesifik dan tepat.

a.      Panjang
Panjang menyatakan jarak dari satu titik ke titik yang lain. Alat ukur panjang menggunakan SI meter (m). Contoh alat ukur panjang yang sesuai adalah :
-          Penggaris
Penggaris memiliki skala terkecil yaitu 1 mm atau 0,1 cm

-          Jangka sorong


Fungsi Jangka Sorong 
1.      Untuk mengukur panjang suatu benda dengan ketelitian 0,1 mm (rahang tetap dan rahang geser bawah)
2.      Rahang tetap dan rahang geser atas, untuk mengukur diameter benda yang sangat kecil misalnya cincin, pipa, dll 
3.      Tangkai ukur dibagian bawah, untuk mengukur kedalaman misalnya kedalaman tabung, lubang kecul, atau perbedaan tinggi yang kecil.
Tata Cara Menggunakan Jangka Sorong 
Berikut cara dalam menggunakan jangka sorong yang diikuti dalam beberapa langkah antara lain sebagai berikut,..
1. Awal persiapan, kendurkan baut pengunci dan geser rahang sorong untuk menguji apakah rahang sorong bekerja dengan baik. Ketika rahang tertutup harus dalam keadaan atau menunjukkan angka nol. Jika tidak, atur ke angka nol.
2. Selanjutnya, membersihkan permukaan benda dan permukaan rahang untuk tidak ada benda yang menempel yang bisa menyebabkan keselahan pengukuran.
3. Tutup rahang sampai mengapit benda yang diukur. Tentukan posisi benda sesuai pengukuran yang diambil. Selanjutnya tinggal membaca skalanya.

Cara Menggunakan Jangka Sorong untuk Menghitung dan Mengukur Diamater
Cara penggunaannya yaitu:
1.    Putarlah pengunci ke kiri

2.    Buka rahang

3.    Masukkan benda ke rahang bawah jangka sorong

4.      Geser rahang agar rahang tepat pada benda


5.      Putar Pengunci ke kanan

                        Cara Menggunakan Jangka Sorong untuk Mengukur Diameter
                        Cara penggunaanya, yaitu:
1.      Putarlah pengunci ke kiri

2.      Masukkan rahang atas kedalam benda
3.      Geser agar rahang tepat pada benda

4.      Putar pengunci ke kanan

Cara Membaca Jangka Sorong 
1.      Lihat skala utama, lihat nilai yang terukur lurus dengan angka nol di skala nonius. Bisa menunjukkan posisi berhimpit dengan garis skala utama bisa juga tidak. Jika tidak, gunakan nilai skala utama yang terdekat di kirinya. Di tahap ini anda akan mendapatkan ketelitian sampai 1 mm. 
2.      Lihat skala nonius, carilah angka di skala nonius yang berhimpit dengan garis di skala utama. Pengukuran ini mempunyai ketelitian hingga 0,1 mm.
3.      Jumlahkan


-          Mikrometer sekrup.

1.    Pastikan pengunci dalam keadaan terbuka

2.    Bukalah rahang dengan cara memutar kekiri pada skala putar hingga benda dapat dimasukkan ke rahang

3.    Letakkan benda yang diukur pada rahang, dan putar kembali sampai tepat

4.    Putarlah pengunci sampai skala putar tidak dapat digerakkan dan terdengar bunyi ‘klik’

c)    Skala Mikrometer
 
Skala pada mikrometer dibagi dua jenis:
1.    Skala Utama
Terdiri dari skala :1, 2, 3, 4, 5 mm dan seterusnya. Dan nilai tengah : 1,5; 2,5; 3,5; 4,5; 5,5 mm dan seterusnya
2.    Skala Putar
Terdiri dari skala 1 sampai 50

Setiap skala putar berputar mundur 1 putaran maka skala utama bertambah 0,5 mm. Sehingga 1 skala putar  = 1/100  mm = 0,01 mm

d)    Pembacaan Skala 

1.    Perhatikan  skala putar berada pada angka berapa pada skala utama
Benda yang anda pilih memiliki panjang skala utama 4,5 mm
2.    Perhatikan penunjukan pada skala putar. Angka 39 pada skala putar berimpit dengan garis mendatar pada skala utama.

Maka pembacaan mikrometer tersebut =
4.5 + ( 39 x 0.01 )
4.5 + 0.39
Jadi panjang benda adalah 4.89 mm

b.      Massa
Massa Benda adalah jumlah materi yang terkandung pada sebuah benda. Alat ukur massa menggunakan SI kilogram (kg), sedangkan berat menggunakan satuan newton (N). Setiap benda memiliki massa jenis yang berbeda. Massa jenis adalah karekteristik khusus atau kerapatan yang dimiliki suatu benda. Massa jenis dilambangkan dengan ρ (rho).
Ρ : massa jenis zat (kg/m3)
m: massa zat (kg)
v: volume zat (m3).

Contoh alat ukur massa yang sesuai adalah:
-          Neraca pegas


-          Neraca Ohauss

Seperti Namanya, neraca ini mempunyai tiga lengan dan satu cawan tempat benda. Neraca yang dalam Bahasa inggris disebut ohaus tripel beam ini mempunyai bagian – bagian sebagai berikut :
1.      Lengan Depan memiliki anting logam yang dapat digeser dengan skala 0 – 10 gram. Masing – masing skala bernilai 1 gram.
2.      Lengah Tengah, tiap skala dalam lengan ini bernilai 10 gram.
3.      Lengan belakang, sama seperti lengan depan dan lengan tengah tetapi dengan nilai tiap skalanya 100 gram. Skalanya 100 gram – 500 gram (1/2 kilogram)

Cara Menggunakan
1.      Kalibrasikan neraca dengan cara memutar sekrup yang berada disamping bawah piringan neraca, putar ke kanan atau ke kiri agar posisi dua garis pada neraca sejajar.
2.      Letakkan benda di piringan atau cawan neraca lengan
3.      Geser dan sesuaikan ketiga lengan tersebut sehingga lengan neraca bisa sejajar dengan garis seimbang.
4.      Jumlakan semua nilai yang tertera di ketiga anting lengan tersebut.

-          Neraca digital

c.       Waktu
Waktu adalah selang antara  dua kejadian atau dua peristiwa. Alat ukur waktu menggunakan sekon (s). Untuk kejadian yang cepat sekali dapat menggunakan milisekon (ms) dan mikrosekon (µs). contoh alat ukur waktu yang sesuai adalah:
-          Jam tangan


-          Stopwatch digital 

-          Stopwatch Mekanik

Jika sudah selesai menggunakan stopwatch mekanik, jangan dimatikan. Biarlah stopwatch tersebut berhenti dan mati sendiri. Jika dimatikan, maka per yang ada didalam stopwatch tersebut akan tegang dan jika dibiarkan terlalu lama bisa bisa per tersebut tidak mau bergerak sehingga tidak bisa dipakai.

GERAK PADA MAKHLUK HIDUP DAN BENDA

Pada bab ini kamu akan belajar tentang gerak makhluk hidup dan benda. Makhluk hidup dapat bergerak karena kemampuannya mengubah energi kimia menjadi energi gerak. Benda dapat bergerak karena mendapatkan gaya luar. Makhluk hidup dan benda tersebut memiliki pola-pola tertentu. Berdasarkan pola-pola tersebut, para ahli menyusun hukum-hukum. Hukumhukum apakah itu, ayo pelajari bab ini dengan penuh semangat.

SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA

Salah satu ciri makhluk hidup khususnya manusia adalah berkembang biak. Manusia berkembang biak untuk melestarikan jenisnya. Untuk berkembang biak manusia menggunakan alat reproduksi. Alat reproduksi pada manusia terdiri dari beberapa bagian yang disebut sistem reproduksi. Sistem reproduksi adalah suatu rangkaian dan interaksi organ dan zat dalam organisme yang dipergunakan untuk berkembang biak.
1. Bagian-Bagian Alat Reproduksi pada Pria
sistem reproduksi pria
Baca juga: Sistem Reproduksi Pria (Materi Lengkap)

Sistem reproduksi pada pria terdiri dari 2 bagian utama yaitu testis yang merupakan tempan pembentukan sperma, dan penis. Pada manusia, kedua organ ini berada di luar perut. Letak testis yang berada di luar perut memungkinkan untuk mengatur suhu sperma, yang membutuhkan suhu tertentu untuk bertahan hidup yaitu sekitar 2-3o C lebih rendah dari suhu tubuh normal yaitu 37o C. Berikut adalah bagian-bagian alat reproduksi pada pria:
  1. Testis adalah tempat untuk menghasilkan sel kelamin jantan (spermatozoa) dan juga hormon kelamin jantan (testosteron). Testis berjumlah sepasang dan berbentuk bulat telur.
  2. Epididimis adalah saluran yang keluar dari testis. Setiap testis memiliki satu epididimis sehingga jumlahnya sepasang. Di epididimis sperma disimpan hingga matang.
  3. Vas deferens adalah saluran yang merupakan lanjutan dari epididimis. Fungsinya adalah sebagai penghubung antara epididimis dengan kantong sperma.
  4. Vesikula seminalis adalah sebuah kantong yang dindingnya menghasilkan getah sebagai makanan untuk sperma.
  5. Kelenjar cowper adalah kelenjar yang menghasilkan getah berupa lendir dan dialirkan ke uretra.
  6. Uretra adalah saluran urine dari kandung kemih sampai keluar tubuh melalui penis.
  7. Penis adalah organ yang berperan dalam proses kopulasi. Kopulasi adalah hubungan antara kelamin pria dan wanita yang bertujuan untuk memindahkan sperma ke dalam rahim wanita.
  8. Skrotum adalah kantong testis yang berfungsi melindungi testis dan mengatur suhu testis.
2. Bagian-Bagian Alat Reproduksi pada Wanita
sistem reproduksi wanita

Sistem reproduksi pada wanita juga terdiri dari 2 bagian utama yaitu vagina dan uterus. Ovarium menghasilkan ovum betina. Vagina melekat pada rahim melalui leher rahim, sementara rahim melekat pada ovarium melalui tuba falopi. Dalam jangka waktu tertentu, ovarium melepaskan sel telur, yang melewati tuba falopi ke dalam rahim.
Pembuahan ovum dengan sperma terjadi di tuba falopi. Peristiwa pembuahan ini disebut fertilisasi. Sel telur yang telah dibuahi disebut zigot. Zigot bergerak menuju rahim. Dalam perjalanannya menuju rahim, zigot membelah berulang kali membentuk embrio. Selanjutnya, embrio akan menempel pada dinding rahim. Embrio akan tumbuh dan berkembang di dalam rahim membentuk janin. Janin akan keluar sebagai bayi setelah sekitar 9 bulan berada di dalam rahim. Jika sel telur tidak dibuahi, sel telur ini akan keluar bersama dengan meluruhnya dinding rahim. Peristiwa ini disebut menstruasi.
Berikut adalah bagian-bagian alat reproduksi pada wanita:
  1. Ovarium adalah tempat pembentukan sel telur (ovum). Ovarium berjumlah sepasang dan terdapat di rongga badan.
  2. Tuba falopi adalah penghubung antara ovarium dan rahim. Jumlahnya juga sepasang. Di sinilah pembuahan sel telur oleh sperma terjadi.
  3. Rahim adalah tempat janin terbentuk sampai terbentuknya embrio dan kelahiran anak.
  4. Vagina adalah akhir dari saluran kelamin wanita dan tempat bayi keluar pada saat kelahiran.
3. Proses Reproduksi pada Manusia
Proses reproduksi pada manusia dimulai dengan hubungan seksual, kemudian diikuti oleh sembilan bulan kehamilan sebelum melahirkan. Selama bertahun-tahun orangtua merawat anaknya hingga menjadi manusia yang independen. Kehamilan dapat dihindari dengan menggunakan alat kontrasepsi seperti kondom untuk pria dan KB untuk wanita.

3.1. Usia Subur

Sistem reproduksi pada manusia mulai terlihat jelas pada saat usia subur yaitu diawali pubertas, pada wanita ditandai peristiwa haid (menstruasi) yaitu keluarnya darah akibat dari meluruhnya selaput rahim (endometrium) disertai pecahnya pembuluh darah. Hal ini merupakan tanda wanita telah menghasilkan sel telur. Usia subur pada wanita berakhir ketika sudah tidak haid (menopause).
Tahap siklus menstruasi:
  1. Fase menstruasi, dipengaruhi oleh hormon estrogen dan progesteron.
  2. Fase pra ovulasi, dipengaruhi oleh hormon FSH.
  3. Fase ovulasi, dipengaruhi oleh hormon LSH.
  4. Fase pasca ovulasi, dipengaruhi oleh hormon progesteron.
Sedangkan usia subur pada laki-laki ditandai dengan mimpi basah, yaitu keluarnya sperma pada waktu tidur karena terjadi rangsangan seksual dalam mimpinya. Usia subur pada laki-laki berlangsung sepanjang hidupnya.

3.2. Hubungan Seksual

Reproduksi pada manusia merupakan pembuahan di dalam yakni melalui hubungan seksual. Dalam proses ini, alat kelamin pria (penis) dimasukkan ke dalam alat kelamin wanita (vagina). Selama proses ini, sperma akan disalurkan ke vagina selanjutnya menuju rahim dan tuba falopi. Di tuba falopi terjadi pembuahan sel telur oleh sperma.

3.3. Kehamilan

Kehamilan adalah saat dimana janin berkembang di dalam rahim wanita. Selama kehamilan, janin menerima semua nutrisi dan oksigen melalui darah dari wanita melalui plasenta. Plasenta melekat pada janin melalui tali pusar. Akibatnya, wanita memerlukan kalori yang lebih besar. Selain itu, wanita juga memerlukan beberapa vitamin dan nutrisi dalam jumlah yang lebih besar dari normal, sehingga wanita perlu makan dalam jumlah yang lebih besar. Masa kehamilan pada manusia adalah sekitar 266 hari.

3.4. Kelahiran

Setelah janin berkembang, janin akan mendorong keluar dan menuju proses persalinan. Manusia yang baru lahir disebut bayi. Bayi harus mulai mampu bernapas sendiri setelah kelahiran. Tak lama kemudian, plasenta ikut keluar dan tali pusar akan diputuskan.

3.5. Perawatan oleh Orangtua

Bayi manusia hampir tidak berdaya dan membutuhkan perawatan dari orangtua selama bertahun-tahun. Salah satu yang harus dilakukan adalah menyusui bayi oleh ibunya.
4. Kelenjar pada Sistem Reproduksi Manusia
Sistem reproduksi pada manusia juga terdiri dari beberapa kelenjar yang mendukung proses reproduksi. Berikut adalah beberapa kelenjar pada sistem reproduksi:
  1. Vesika Seminalis, adalah kelenjar pada pria yang menghasilkan cairan pekat berwarna kuning, mengandung makanan sebagai sumber energi untuk pergerakan sperma.
  2. Kelenjar Prostat, adalah kelenjar pada pria yang berfungsi sebagai penghasil semen terbesar yang bersifat encer, berwarna putih dana berisi makanan untuk sperma.
  3. Kelenjar bulbourethralis, adalah kelenjar yang terdapat pada uretra wanita yang berfungsi mensekresi cairan lendir bening untuk pada menetralkan cairan urine yang bersifat asam pada uretra.
  4. Kelenjar Bartholini, adalah Kelenjar yang terdapat pada vagina wanita berfungsi menghasilkan lendir yang alkalis saat berhubungan badan.
5. Hormon pada Sistem Reproduksi Manusia
Tanda-tanda pubertas sangat dipengaruhi oleh hormon. Berikut adalah beberapa hormon pada sistem reproduksi manusia:
  1. FSH (Follicle Stimulating Hormone) adalah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis. Hormon FSH ini berfungsi dalam proses pembentukan dan pematangan spermatozoa yang dikenal sebagai spermatogenesis dan ovum yang dikenal sebagai oogenesis. Di samping itu, FSH juga merangsang produksi hormon testoseron pada pria dan estrogen pada wanita.
  2. LH (Luteinizing Hormone). Hormon ini juga dihasilkan oleh kelenjar hipofisis. Hormon ini dapat merangsang proses pembentukan badan kuning atau korpus luteum di dalam ovarium, setelah terjadi poses ovulasi (pelepasan sel telur).
  3. Testosteron adalah hormon yang dihasilkan testis dan berperan dalam spermatogenesis dan penampakan ciri-ciri kelamin sekunder pada pria.
  4. Estrogen. Hormon ini dihasilkan oleh folikel graaf di dalam ovarium. Hormon ini berperan alam oogenesis dan penampakan ciri-ciri kelamin sekunder pada wanita. Di samping itu, hormon ini juga berperan untuk merangsang produksi LH dan menghambat produksi FSH.
  5. Progesteron. Hormon ini dihasilkan oleh badan kuning atau korpus luteum di dalam ovarium. Berperan dalam proses pembentukan lapisan endometrium pada dinding rahim untuk menerima ovum yang telah dibuahi. Pada saat terjadi kehamilan, progesteron bersama-sama dengan hormon estrogen menjaga agar endometrium tetap mengalami pertumbuhan, membentuk plasenta, menahan agar otot uterus tidak berkontraksi, dan merangsang kelenjar susu memproduksi ASI.
  6. Oksitosin. Hormon ini dihasilkan oleh hipofisis. Peranannya, yaitu pada proses kelahiran, untuk merangsang kontraksi awal dari otot uterus.
  7. Relaksin. Hormon ini dihasilkan oleh plasenta, berperan untuk merangsang relaksasi ligamen pelvis pada proses kelahiran.
  8. Laktogen adalah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis yang bersama-sama dengan progesteron merangsang pembentukan air susu.
6. Penyakit pada Sistem Reproduksi Manusia

6.1. AIDS

AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) adalah penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh. AIDS disebabkan oleh virus HIV (Human Immuno Deficiency Virus). Virus ini menyerang sel darah putih yang merupakan penangkal tubuh dari penyakit. Virus ini menyebar melalui hubungan seksual dengan penderita AIDS, menggunakan jarum suntik yang juga telah digunakan oleh penderita AIDS, keturunan, dan transfusi darah. Intinya, darah, sperma, air mani, dan alat yang tidak steril menjadi perantara penyebaran virus HIV.

6.2. Gonorrhea

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Bakteri ini dapat ditularkan melalui kontak seksual. Penderita gonorea akan merasakan sakit pada saat mengeluarkan urin. kadang-kadang urine mengeluarkan nanah, jika penderita gonorea tidak diobati dapat merusak saluran reproduksi sehingga dapat mengakibatkan kemandulan.

6.3. Endometriosis

Endometriosis adalah keadaan dimana jaringan endometrium terdapat di luar uterus, yaitu dapat tumbuh di sekitar ovarium, oviduk atau jauh di luar uterus, misalnya di paru-paru. Gejala endometriosis berupa nyeri perut, pinggang terasa sakit dan nyeri pada masa menstruasi. Jika tidak ditangani, endometriosis dapat menyebabkan sulit terjadi kehamilan. Penanganannya dapat dilakukan dengan pemberian obat-obatan, laparoskopi atau bedah laser.

6.4. Sifilis

Sifilis disebabkan oleh sejenis bakteri Treponema pallidium, bakteri ini biasa ditularkan melalui kontak seksual atau jalan lain, misalnya bayi yang dilahirkan dari ibu penderita sifilis. Penyakit ini akan ditandai dengan adanya luka pada alat kelamin dan jika tidak segera diobati bakteri dapat merusak sel otak, melumpuhkan tulang atau merusak jantung dan pembuluh darah.
7. Reproduksi dalam Politik dan Sosial
Banyak negara seperti China yang mewajibkan setiap warganya untuk hanya memiliki maksimal 1 anak. Sementara di Indonesia, pemerintah menyerukan program KB yaitu setiap pasangan hanya punya 2 anak walaupun itu laki-laki ataupun perempuan. Ini dilakukan dalam rangka mengendalikan populasi di suatu negara.


Sumber:
1. BAB 2. SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA (agussisyantobiologi.blogspot.com)
2. Sistem reproduksi (id.wikipedia.org)
3. Human reproduction (en.wikipedia.org)
4. Sistem Reproduksi (2) : Reproduksi pada Manusia (biologimediacentre.com)
5. Sistem Reproduksi Pada Manusia (sibarasok.info)
6. Organ Reproduksi Wanita dan Pria pada Manusia (tips-sehat-keluarga-bunda.blogspot.com)
7. Delapan Jenis Pengaruh dan Fungsi Hormon Reproduksi (sridianti.com)
8. Penyakit pada Sistem Reproduksi Manusia (artikelbagus.com)
9. Sistem Reproduksi pada Manusia (mediabelajaronline.blogspot.com)
10. Sistem Reproduksi Pada Manusia – Wanita (gurungeblog.com)